TEMPO.CO, Jakarta
- Di dunia maya kini marak aksi protes menjelang pemungutan suara
Undang-Undang Anti-pembajakan atau Stop Online Privacy Act (SOPA) dan
Protect Intellectual Property Act (PIPA). Parlemen Amerika Serikat akan
memutuskan nasib SOPA-PIPA pada 24 Januari mendatang melalui pemungutan
suara.
Tapi sebenarnya apa hikmah dari beleid yang dianggap
bisa memangkas kebebasan berekspresi dan mengakses informasi ini bagi
Indonesia? "Yang penting adalah sebisa mungkin tidak tergantung konten
atau layanan dari luar negeri," kata peneliti senior dari Kemitraan
Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia atau lebih dikenal dengan
ICT Watch, Donny Budhi Utoyo, ketika dihubungi Kamis, 19 Januari 2012.
Jadi momen SOPA-PIPA, Donny melanjutkan, bisa menjadi kampanye untuk
kembali menggairahkan konten lokal. Memang selama ini konten-konten
lokal sudah mulai tumbuh. Tapi jumlahnya tidak banyak. Padahal, kata
pengajar cyber journalism di Universitas Bina Nusantara ini,
"semakin banyak tergantung dengan situs di luar negeri, maka semakin
mudah kita bisa terpengaruh kejadian di luar."
Dampak nyata di
depan mata adalah SOPA-PIPA. Jika aturan anti-pembajakan ini
diberlakukan, maka seluruh situs yang mengandung konten pelanggaran hak
cipta dari negeri Abang Sam bisa ditutup. Keputusan penutupan suatu
situs memang bergantung pada vonis pengadilan Amerika Serikat. Tapi,
Donny melanjutkan, meski vonis belum diketuk dan belum tentu terbukti,
mekanisme pembuktian jelas akan mengganggu akses informasi dan
kebebasan berekspresi bagi penggunanya.
Pendiri situs salingsilang.com, Enda Nasution, mengaku bahwa SOPA-PIPA menunjukkan dominasi negara asal Barack Obama itu di jagat cyber.
"Agak campur aduk juga karena seolah-olah kalau ada apa-apa di sana,
Indonesia jadi kena imbas," kata dia yang dihubungi terpisah.
Karena
memang sebagian besar pengguna Internet di Indonesia menggunakan situs
dari Amerika dan berpeluang terganggu, tak pelak pemerintah Indonesia
sebaiknya ikut turun. "Pemerintah Indonesia bisa kirim pernyataan ke
pemerintah Amerika tentang sikapnya terhadap dampak SOPA-PIPA," ujar
Enda menyarankan.
0 comments:
Post a Comment